Rabu, 22 Oktober 2025

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Fisik 80.000 Gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Pada hari Jumat, 17 Oktober 2025, telah dilaksanakan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya/louching  pembangunan fisik 80.000 gerai, pergudangan, dan kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung di Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Acara ini merupakan bagian dari program nasional bertajuk "Bangun Koperasi Desa, Indonesia Jaya", yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian desa melalui pengembangan infrastruktur koperasi modern. Dengan didirikannya fasilitas ini, diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil, serta memperkuat peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan.


Hadir dalam acara tersebut diantaranya Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Adi Deriyan Jayamarta. S.I.K, Danrem 142/Tatag, Brigjen TNI Hartono, S.I.P., Μ.Μ, Asisten Pembangunan & Kesra Sulbar, Muh Jaun, S.IP., MM, Wakil Ketua II DPRD Prov. Sulbar, Munandar Wijaya, S.Ip., M.Ap, Kasi Tun pada bidang perdata dan tata usaha Negara Kejati Sulbar, Frans Nurmansyah,S.H.,M.H, Kapolresta Mamuju, Kombes Pol Ardi Sutriono, S.I.K, Dandim 1418/ Mamuju, Letkol Arm Andang Radianto, S.A.P., Wakil Bupati Mamuju, Yuki Permana, S.T, Dankal Manakkara II-6-66 lanal Mamuju, Kapten laut(P) Aman Laguna, Danden AU Tampa Padang Mamuju, Lettu Pasgat Suhadi.

Tamu undangan lainnya juga hadir yakni Kepala dinas Koperasi,Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Mamuju bersama kepala bidang koperasi Dinas perindustrian kabupaten mamuju,Mujadi Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Mamuju,Muhammad As'ad dan Muhammad Arsyad sebagai Pendamping Desa Kecamatan Kalukku

Proyek ini juga didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga yang tergabung dalam sinergi lintas sektor demi mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi nasional.

Lokasi pembangunan ditetapkan di wilayah Desa Beru-Beru Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau wilayah-wilayah strategis di pelosok tanah air.

Melalui pembangunan gerai dan fasilitas penunjang koperasi ini, masyarakat Desa Beru-Beru dan sekitarnya diharapkan dapat lebih sejahtera serta mandiri dalam mengelola potensi ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selasa, 21 Oktober 2025

APAKAH KEGIATAN KETAHANAN PANGAN AKAN BERTAHAN DI BUMDESA?

Oleh Muhammad  Jabal Nur/TAPM Kabupaten Mamuju

Mamuju. Kegiatan ketahanan pangan di 88 BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) di kab. Mamuju sangat berpotensi untuk bertahan dan berkelanjutan, tetapi keberhasilannya sangat tergantung pada beberapa faktor kunci. Program ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang mengalokasikan minimal 20% dana desa untuk kegiatan ketahanan pangan dan dikelola oleh BUMDesa. Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan keberlanjutan kegiatan ketahanan pangan di BUMDesa :

Faktor pendukung

  • Dukungan regulasi dan pendanaan : Pemerintah pusat dan daerah secara konsisten mengalokasikan dana desa untuk program ketahanan pangan, di mana BUMDesa berperan sebagai pelaksana utama. Dana ini dapat digunakan untuk modal usaha, pengadaan alat produksi, dan pengembangan infrastruktur.
  • Optimalisasi potensi local : BUMDesa yang berhasil akan menyesuaikan program ketahanan pangan dengan potensi unik di desanya. Contohnya adalah pengembangan pertanian organik, pengolahan hasil panen, atau ekowisata pangan.
  • Pemberdayaan Masyarakat : BUMDesa dapat meningkatkan keberlanjutan dengan melibatkan dan melatih masyarakat dalam pengelolaan usaha, teknologi pangan, dan pemasaran. Keberhasilan akan lebih tinggi jika masyarakat merasa memiliki dan terlibat aktif dalam program.
  • Inovasi dan kolaborasi : Beberapa BUMDesa sukses menciptakan inovasi seperti mengelola sampah organik menjadi kompos, bekerja sama dengan pihak lain, atau mengembangkan agroedukasi untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesadaran masyarakat.
  • Model bisnis yang jelas : Keberlanjutan finansial menjadi kunci. BUMDesa yang sukses memiliki analisis usaha yang matang, termasuk mitigasi risiko, sebelum mengajukan penyertaan modal dari desa.  
Tantangan yang dihadapi
  • Manajemen dan kapasitas SDM : Tidak semua BUMDesa memiliki manajemen yang kompeten. Kurangnya keahlian dalam pengelolaan bisnis dan administrasi dapat menghambat keberlanjutan program.
  • Konsistensi kebijakan : Perubahan kebijakan atau kepengurusan di tingkat desa dapat memengaruhi keberlanjutan program. Konsistensi kebijakan jangka panjang diperlukan untuk stabilitas.
  • Kesalahan alokasi dana : Jika dana dialokasikan tanpa analisis yang matang dan pemetaan potensi desa, program dapat menjadi tidak efektif atau tidak sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
  • Ketersediaan sumber daya : Tantangan seperti ketersediaan lahan, kesesuaian topologi, dan kendala iklim dapat memengaruhi keberhasilan program ketahanan pangan, terutama yang berbasis pertanian. 

Pada dasarnya, kegiatan ketahanan pangan dapat bertahan dan bahkan berkembang di 88 BUMDesa. Keberhasilan ini tidak terjadi secara otomatis, melainkan memerlukan perpaduan antara komitmen pemerintah, manajemen BUMDesa yang profesional, partisipasi aktif masyarakat, serta inovasi yang sesuai dengan potensi lokal. Contoh BUMDesa yang berhasil menunjukkan bahwa model bisnis yang tepat dan pengelolaan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memastikan kemandirian pangan di tingkat desa.

 

Dengan tujuan utama Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) mengelola dana desa untuk ketahanan pangan pada tahun 2025 adalah untuk menciptakan kemandirian pangan desa, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dan mewujudkan desa yang tahan terhadap krisis pangan. Dengan kebijakan penggunaan Dana Desa Tahun 2025 minimal 20% untuk Ketahanan Pangan menjadi tantangan nyata untuk menguji pemerintah desa dan pengurus BUMDesa dalam mengelola kegiatan Ketahanan Pangan dengan memaksimalkan factor pendukung yang ada di desa dan menyelesaikan secara dini potensi tantangan yang bisa menjadi factor penghambat

MUSYAWARAH DESA KHUSUS KDMP DESA PAPALANG

Pemerintahan Desa Papalang melaksanakan Munyawarah Desa Khusus/Musdesus terkait Koprasi Desa Merah Putih (KDMP) melaksanakan Surat Edaran Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) No 8 tahun 2025 tentang Persetujuan Dukungan Pengembalian Punjaman Kopdes MP tahun 2025/2026 Selasa, 21/10/2025.

Musyawarah di gelar di ruang utama kantor Desa Papalang di buka langsung oleh Ketua BPD Papalang Maksur tepat pada pukul 10.23, agak molor krn sebahagian dari anggota BPD di tunggu, serta ibu camat sejatinya hadir akan tetapi tiba-tiba ada kegiatan yang tidak kalah pentingnya di kabupaten. Musdesus di hadiri oleh Kepala Desa dan OPD yang ada di Desa, Pimpinan dan anggota BPD, Babinsa, Muh. Jabal Nur TA PM Kabupaten Mamuju, Muh Taufik J PD Kec. Papalang, Husain PLD Papalang, Pengurus dan anggota Koperasi Desa Merah Putih  Papalang 3 orang perempuan merupakan keterwakilan pengurus Kopdes MP dan 13 orang Laki-laki serta sejumlah Kepala Dusun dll.

Dalam sambutannya Kepala Desa Papalang mengatakan bahwa dukungan Dana Bantuan Pinjaman pada perinsipnya tetap kami deposit kan untuk mendukung Program Presiden namun, hanya bisa kami lakukan pada tahun anggaran 2026 sebab anggaran tahun 2025 ini sudah habis terbagi  membiayai stunting, Ketahanan Pangan yang di kelola oleh BUMDes dll.

Sesuai rundown acara, Pak Muh. Jabal Nur TA PM dalam sambutannya menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah menindak lanjuti Surat Edaran Menteri Desa PDT nomor 8 tahun 2025 untuk percepatan Persetujuan Dukungan Pengembalian Pinjaman Kopdes MP. Selain itu lanjut pak Jabal Nur bahwa untuk memastikan bahwa apakah Kopdes MP Papalang sudah memiliki Planning bisnis atau belum kalau belum maka di rekomendasikan agar segera membuatnya. Husain PLD menambahkan bahwa pemberian  dukungan pemerintah Desa terhadap KDMP Papalang supaya termuat dalam matrix RPJM Desa Papalang dan termuat dalam RKP Desa tahun 2026.

Setelah mendengar curah pendapat dari peserta maka di capailah poin-poin sebagai berikut;

  1. Dukungan Pinjaman Kopdes MP dari Pemerintah Desa Papalang sebanyak RP. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) pada tahun anggaran 2026.
  2. Gerai atau Bidang usaha  yang di dahulukan:

  • Usaha Sembako/perdagangan
  • Usaha Tani/penyediaan kebutuhan   pertanian dan,
  • Usaha Simpan Pinjam.Koperasi segera mengusahakan tempat atau lokasi tempat kantor/tempat usaha seluas minimal 20x30 meter persegi
Pihak Kopdes MP agar melakukan sosialisasi ke masyarakat dan melakukan penggalangan agar masyarakat ikut menjadi anggota Kopdes MP.

Sebelum acara di tutup, Taufik J PD Kecamatan Papalang mempertegas pertama, bahwa dana dukungan dari Pemerintah Desa Papalang akan di inter save di KPPN untuk menjadi jaminan bagi Kopdes MP bila mana terjadi gagal bayar atau keterlambatan bayar pada setiap jatuh tempo yang kedua adalah, bahwa poin yang di capai supaya di tuangkan dalam Berita Acara Musyawarah Desa Khusus hari ini.

Husain menambahkan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah lembaga perekonomian khususnya di Desa di dirikan berdasarkan Instruksi Presiden No 9 tahun 2025 bertujuan untuk memperkuat perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,maka seluruh elemen yang ada di desa harus bersatu padu dalam membangun kopdes ini./Husain

Musdesus Desa Kondo Bulo Dukungan Pengembalian Pinjaman KDMP

Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di Desa Kondo Bulo, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, provinsi Sulawesi Barat telah di adakan pada tanggal 20/10/2025 yang bertujuan untuk membahas dan menyetujui Dukungan Pengembalian Pinjaman KOMP (Kegiatan Operasional Masyarakat Produktif) untuk Tahun Anggaran 2026.

Musyawarah ini merupakan bagian penting dari proses perencanaan pembangunan desa yang transparan dan partisipatif. Dalam kegiatan ini, turut hadir perwakilan pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta unsur terkait lainnya. Imran selaku Pendamping Desa Kecamatan kalumpang turut hadir bersama dengan Ahlis sebagai PLD yang bertugas diwilayah tersebut turut hadir

Mereka berdiskusi bersama untuk memastikan bahwa dukungan terhadap program pinjaman ini benar-benar sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa.

Acara ini berlangsung di balai desa dengan suasana penuh keterbukaan dan partisipasi aktif. Salah satu perangkat desa tampak memberikan pemaparan kepada para peserta musyawarah mengenai rencana pengembalian pinjaman, termasuk mekanisme dan manfaat jangka panjang bagi warga.

Dengan terlaksananya musyawarah ini, diharapkan Desa Kondo Bulo dapat melangkah lebih mantap dalam mengelola dana pinjaman secara bertanggung jawab demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dari Bumi Merah Putih, Kita Bangun Desa, Bangun Indonesia, Desa Terdepan Untuk Indonesia

Hari ini, di bawah langit biru Bengkulu yang teduh, kita bersama memperingati Hari Bhakti Pendamping Desa, sebuah momentum penting untuk merefleksikan dedikasi, semangat, dan perjuangan para pendamping desa di seluruh penjuru Nusantara.

Dengan tema "Dari Bumi Merah Putih, Kita Bangun Desa, Bangun Indonesia: Desa Terdepan untuk Indonesia," peringatan ini menjadi penegas bahwa pembangunan Indonesia sejati dimulai dari desa. Desa bukan hanya tempat lahir budaya dan kearifan lokal, tetapi juga fondasi utama kemajuan bangsa.

Provinsi Bengkulu, sebagai tuan rumah peringatan tahun ini, melambangkan semangat tanah merah putih — tanah yang subur oleh sejarah perjuangan, kaya akan nilai, dan kuat dalam persatuan. Di sinilah, semangat gotong royong dan kebersamaan tumbuh subur, menjadi teladan bagi seluruh daerah dalam membangun desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Pendamping desa adalah ujung tombak pembangunan. Mereka hadir di tengah masyarakat, menyatu dalam denyut kehidupan desa, mendampingi dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan pembangunan. Mereka bukan hanya fasilitator, tapi juga penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.

Hari Bhakti ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga penghargaan atas dedikasi tanpa pamrih. Ini adalah momen memperkuat komitmen bahwa membangun desa berarti membangun Indonesia dari akarnya. Karena ketika desa maju, Indonesia akan berdiri tegak dan kuat.

Mari kita teruskan semangat juang ini. Jadikan desa sebagai pusat inovasi, kemandirian, dan kesejahteraan. Dari Bengkulu, kita kirimkan pesan kepada seluruh penjuru negeri: Desa adalah masa depan, dan pendamping desa adalah penjaga nyala harapan itu.

Selamat Hari Bhakti Pendamping Desa.
Dari desa, untuk Indonesia.
Desa terdepan untuk Indonesia maju.